Selamat Datang

Rabu, 17 Februari 2010

Teguh Santosa dan Majalah Ananda

Komikus indonesia Teguh Santosa merupakan komikus yang punya dedikasi tinggi terhadap karya dan profesinya sebagai seorang komikus. Karyanya tidak hanya dalam bentuk buku komik juga pernah ada di tampilkan di majalah ananda. Karyanya komik Mahabharata dan Bharatayuda yang diterbitkan secara bersambung di majalah ananda di tahun 1984-1985. Kemudian di tahun 2009 komik tersebut di-buku-kan dalam satu buku. Berikut Artikel yang berkaitan dengan Teguh Santosa.

(artikel dibawah diambil dari http://majalah.tempointeraktif.com/)



Bukan Komikus Biasa

Teguh Santosa adalah komikus yang sempurna. Pernah bekerja untuk Marvel Comics, Amerika—menjadi komikus Indonesia pertama yang melakukannya.

RUANGAN kerja itu masih utuh meski penghuninya telah lama pergi. Sebelum Tuhan memanggilnya pada 25 Oktober 2000, komikus Teguh Santosa selalu berada di studio kecilnya—ada tiga meja gambar berbeda bentuk dan ukuran di situ. Spidol hitam, drawing pen, pensil, juga botol tinta cina berserakan di atas meja kecil. Musik film mengiringinya saat berimajinasi.

Ritual Teguh sebelum menggambar adalah menyeruput secangkir kopi kental di pagi hari, buatan istri tercinta, Sutjiati. Mereka saling mengenal ketika duduk di bangku sekolah menengah atas, lalu menikah dan dikaruniai empat anak. ”Waktu menggarap Sandhora, kan, pakai model ibu dengan wignya (rambut palsu),” kata Dhani Valiandra, putra kedua Teguh, awal Agustus lalu.

Sandhora adalah karya Teguh yang paling populer. Ini komik trilogi roman sejarah. Bagian pertama, Sandhora, terbit pada 1969, terinspirasi film seri Angelique. Episode kedua berjudul Mat Romeo (1971) dan episode penutupnya Mencari Mayat Mat Pelor (1974).